MEMBANGUN PABRIK GULA
PABRIK GULA BANYUWANGI
PENGANTAR.
Industri gula di Jawa sudah ada sejak jaman VOC – di
sekitar Batavia yang banyak dikerjakan oleh pengusaha pengusaha keturunan
china, dengan teknologi yang dikenal sebagai CHINESE SYSTEM , pada masa kultur
stelsel mulailah berkembang industry gula yang selain di miliki oleh pengusaha
china juga pengusaha eropa, 75 onderneming gula bermunculan semasa tanam paksa
( 1830 sd 1870).
Tentu pembangunan dimasa itu sesuai dengan kemajuan
jamannya , keterbatasan infra structure, keterbatasan pilihan material dll ,
ilustrasi dibawah bangunan pabrik lama masih menggunakan konstruksi kayu dengan
atap genteng, beberapa pagar dan pintu pabrik masih ada yang dari bamboo
(gedek), jaman angkutan tebu masih dengan gerobak kerbau atau sapi.
Sejalan perkembangan teknologi dan kemampuan pendanaan
pada akhir abad 19 dan awal abad 20 , pabrik pabrik mulai direvitalisasi dan di
rekonstruksi
Semua dana untuk keperluan diatas adalah dana perusahaan
sendiri tidak satu guldenpun dana penyertaan pemerintah hindia belanda.
Barang kali bukan hanya pabrik pabrik gula saja yang
diwariskan tetapi falsafah Kerja keras , Kejujuran dan Amanah itulah sebenarnya
yang harus kita warisi, banyak pemilik modal dari Belanda percaya menanam
modalnya di Hindia Belanda ( Oost Indie)
tanpa pengawasan dll , tetapi semua berjalan sesuai perencanaan dan
target yang direncanakan.
Kita anak manja sudah dapat warisan masih belum bisa
mandiri, ibarat kata sudah dibuatkan rumah oleh orang tua kita , kalau perlu
biaya perawatan dan tambahan bangunan masih minta disuapi oleh orang tua,
kesalahan orang tua yang terlalu protektif atau kesalahan anak yang selalu
dimanja ?, yang jelas sejarah telah mencatat.
Rekonstruksi dan revitalisasi adalah action adalah kerja
bukan wacana bukan orasi , tanpa merubah pola piker selamanya industry gula
Indonesia bukan makin maju, dan akan di makan zaman istilah pewayangan akan
dimakan BETORO KOLO.
Slamet sulaiman
2013
Revitalisasi dan rekonstruksi
Pabrik Gula Waringin Agung (Tuban) dan Pandji
Pabrik gula Djombang.
Pabrik gula Tjomal
Revitalisasi dan rekonstruksi
Pabrik Gula Wonolangan, Oemboel en Wringin anom
(Geillustreerd Tijdschrift voor Nederland en Kolonien 9 Des 25)
Ketiga pabrik tersebut berada di wilayah residen Besuki ,
milik keluarga Charles Etty, termasuk onderneming yang didirikan pada masa
tanam paksa (cultuur stelsel), yaitu tahun 1832 – dengan luas konsesi 900 bouw
( app 600ha).
Pabrik gula Wonolangan , Wringin anom dan Oemboel di
revitalisasi atau lebih tepatnya di Rekonstruksi pada tahun 1921, dengan
mengganti bangunan pabrik yang semula dengan konstrusi kayu diganti dengan
bangunan konstruksi baja begitu pula dengan peremajaan instalasinya.
Keluarga Charles Etty - owners
Pabrik gula Wonolangan tahun 1893 .nampak bangunan lama
dengan konstruksi kayu dan kolom penyangga dari pasangan batu beton tahun
Tahun 1921 bangunan lama dari konstruksi kayu pabrik gula
Wonolangan di bongkar dan diganti konstruksi baja, Nampak cerobong asap dari
pasangan batu bata yang juga akan di bongkar.
Tahun 1921 pabrik gula Wringin anom bangunan lamanya dari konstruksi kayu di bongkar dan diganti
konstruksi baja
Pemasangan instalasi baru sudah dibawah bangunan
konstruksi baja.
Tahun 1836.
Memasang
unit vacuum pan dengan bantuan subsidi pemerinyahan Hindia Belanda
Tahun 1850.
Memasang
gilingan dengan penggerak mesin uap berikut unit centrifugal separator.
Mungkin gilingan dengan tenaga uap masih seperti
gambar diatas.
Sebelumnya menggunakan tenaga air (kincir air / jinontro)
dari sungai Situbondo kanal yang waktu itu debitnya 1.840m3 per detik.
Tahun 1905.
Memasang
railbaan untuk jaringan transportasi tebu, lokomotip uap belum didatangkan jadi
tebu diatas lori ditarik dengan sapi.
Tahun 1911.
Satu
lokomotif uap didatangkan.
Tahun 1913.
Menambah
jaringan railbaan sepanjang 25 km dengan standart rail 12 kg/mtr.
Tahun 1921.
Bangunan
pabrik dibongkar diganti dengan stuktur baja
Diakhir
hayatnya Charles Etty meninggal di Probolinggo dan di makamkan di komplek
pabriknya,
(The International Steam Pages – Steamy Java Sugar Mill Tour 2010 –
the Etty Legacy)
Revitalisasi dan rekonstruksi
Pabrik Gula Langse
(Geillustreerd Tijdschrift voor Nederland en Kolonien 4 Feb 25)
Bangunan pabrik lama Langse didirikan 1836
Bos pabrik gula Langse 1892 sd 1923
Progress Rekonstruksi tahun 27 Feb 1910
Selesai rekonstruksi 1912
Tahun 1851
Langse
memasang vacuum pan.
Tahun 1859.
Membangun
bangunan untuk molen station , mendatangkan mesin uap penggerak gilingan.
Tahun 1867.
Mulai
membangun jaringan railbaan ( ini adalah rail baan pertama).
Tahun 1879.
Memasang
penguapan double effect, sebelumnya menggunakan fornuizen Chinese baterrij.
Batterij fornuizen Chinese model digunakan pada awal industry
gula dari masa VOC sampai awal Hindia Belanda, dan bahkan masih banyak
digunakan oleh pengrajin tradisional.
Tahun 1880.
Menambah
jaringan railbaan.
Tahun 1888.
Pemerahan
double., dua kali giling
Twee molen.( tandem dengan dua gilingan)
Tahun 1894
Merubah
system pemerahan dari dua kali perahan menjadi tiga kali perahan dan
meningkatkan kapasitas iling menjadi 4.000 pikul/hari ( 240 tc).
Tahun 1895.
Menerapkan
penguapan triple effeck dan memasang unit cane cutter.
Tahun 1899.
Penambahan
raillbaan dan pabrik mulai dipasang penerangan listrik.
Tahun 1902.
Merubah
penguapan triple effect menjadi quadruple effect dan meningkatkan kapasitas
menjadi 11.500 pikul/hari.
Quadruple effect evaporator
Tahun 1922
Merubah
system giling dari tiga kali giling menjadi empat kali giling., sepuluh unit
rumah baru dibangun.
Tahun 1913.
Pengumpanan
tebu secara mekanik.
Sebelumnya menaikkan tebu ke carier dan juga membawa
ampas ke jemuran dilakukan secara manual.
Bahkan untuk mengeluarkan ampaspun masih dipikul secara manual.
Tahun 1919.
Pemasangan
penerangan listrik di komplek perumahan.
Tahun 1921.
Meningkatkan
kapasitas menjadi 14.000 pikol
Kapasitas pabrik,
Hasil yang diperoleh dari revitalisasi dan rekonstruksi
tercermin dari peningkatan kapasitas pabrik
Tahun 1894 kapasitas
4.000 pic/hari - 240 tcd
Tahun 1902 kapasitas
11.500 pic/hari - 690 tcd
Tahun 1921 Kapasitas
14.000 pic/hari - 840 tcd.