PALATABILITAS ( SELERA MAKAN TERNAK)
Palatabilitas
adalah derajat kesukaan pada makanan tertentu yang terpilih dan dimakan.
Pengertian palatabilitas berbeda dengan konsumsi. Palatabilitas melibatkan
indera penciuman, perabaan dan perasa. Pada ternak peliharaan memperlihatkan prilaku
mengendus (sniffing) makanan.
UJI ORGANOLEPTIK.
Dalam mengkonsumsi makanan
maupun minuman manusia lebih mendahulukan cita rasa dibandingkan dengan nutrisi
dan kecukupannya, cita rasa dan selera terbentuk sejak kecil , lidah kita sudah
sangat terbiasa dengan makanan rumah/ makanan ibunda , kadang terasa begitu ndesonya waktu diajak makan teman “ SPAGHETI”
atau “ PIZZA“ selera kita lebih pas dengan nasi lodeh atau nasi rawon, senior
saya bpk Hudha kalau saya ajak makan Pizza tidak pernah mau , katanya lihat kleler
klelernya saja sudah gilo.
Begitu pula didaerah
tertentu mengkonsumsi gaplek bukan hal yang rendah, mengkonsumsi beras jagung
bagi masarakat Madura bukan karena kemiskinan, ya yang jelas miskin barangkali kalau sudah
makan nasi aking.
Bagaimana agar beras sorghum
dapat diterima oleh masarakat sebagai makanan pengganti beras, baik untuk nasi
ataupun makanan kecil lainnya, tentu perlu dilakukan uji organoleptik, dengan
hanya memberikan informasi / membandingkan nilai gizi antara beras, jagung,
terigu dan sorghum belum tentu bisa diterima, masalah makanan adalah masalah lidah dan perut.
Merupakan
cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk
pengukuran daya penerimaan terhadap produk Penginderaan penglihatan, penciuman, perabaan dan perasa
memiliki peran yang penting dalam menstimulasi selera makan manusia, dan
mempengaruhi jumlah makanan yang dicerna, minimal uji organoleptik pada makanan
berbasis sorghum, baik murni maupun komposit/ dicampur dengan tebung lain ,
haruslah dapat diterima atau mendapat nilai yang cukup dari tekstur, aroma,
rasa dan warna, barulah dapat mulai diterima untuk dikonsumsi.
Bagaimana kalau untuk
subtitusi Raskin.
Dengan rencana pengembangan
tanaman sorghum besar besaran guna subtitusi gandum , sehingga mengurangi porsi
import gandum, rasanya lebih cepat kalau Sorgum digunakan sebagai sebagian
pengganti beras miskin, yang barangkali produksi Kamboja, bukankah lebih baik
diganti sorghum Indonesia. Paling tidak kalau ada berita korupsi Raskin tentu
bakalan tidak ada korupsi Gumkin (Sorghum untuk orang miskin)
Kok
tega teganya ya.
Susah
barangkali kalau korupsi sorghum miskin.
Sorghum bukan klas murahan
bro.
Dibawah ini beberapa jajanan
dan makanan berbasis sorghum, tantangan bagi penggemar kuliner,
Mari
maju terus untuk mengalahkan kelaparan.
1 komentar:
Salam Sejahtera,
Senang ada teman seperjuangan untuk ketahanan pangan Nusantara,terutama untuk komoditas sorgum / cantel.
Semoga nanti kita bisa segera bertemu & belajar banyak dari bapak Slamet S.
Atau bapak sudi melihat blog kami di :http://saricorps.blogspot.com/
Salam Sukses
Anggoro , SARI Team
Posting Komentar